Rindu pantai

Sudah lama tak pergi ke pantai. Rindu suara ombak, bau asin, dan desir angin. Pantaiku tak berbatas, bebas memandang cakrawala. Bebaas...

Seekor Burung di Pangkuanku

Angin menjatuhkan seekor burung
Di pangkuanku
Terbang kesana kemari
Membawa sayap yang hampir patah dan sengsara
Tak ada batang pohon yang hangat
Untuk hinggap
Hingga menjatuhkan diri
Dipangkuanku

Matanya sesekali berkedip lemah
Bulunya meranggas oleh kemarau yang ganas
Tak ada air
Kecuali air mata yang menetes
Dari mataku
Tak ada air kecuali air yang menetes
Dari keringatku

Burung malang itu hidup dari air mataku
Air mata dari tawa Bahagia
Juga kesedihan yg datang tiba-tiba


Insomnia #1

Apa yang mengingatkan terimakasih
Dari senyuman, dari usapan
Yang lembut
Yang hangat
Dari heningnya diam

Apa yang menenangkan setelah
Pelukan bunda nan purba
Yang kini hadir dalam kenangan

Serenade

Bagi seorang pemburu, menembak harimau adalah kepuasan sekaligus kebahagiaan. Namun benarkah kebahagiaan ini tahan lama? Apakah kebahagiaan ini diberkahi?
Jika di tempat lain para ahli konservasi menanggung kesedihan, meredam kebencian atas tindakannya. Jika setelah itu mereka bahkan rela menyewa relawan-relawan untuk merawat dan menyusui bayi-bayi harimau yang di tinggal mati induknya.

Apa yang tersisa dari peristiwa setelah tanda tanya?
Let's not counting, because universe always tell us about balancing.

perjalanan

Wahai angin malam yang menggoda sepanjang jalan, kamu telah menjadi teman yang sempurna. tak peduli berapa jarak yang aku tuju, waktu begitu cepat berlalu. Padahal aku ingin membeku. Padahal aku ingin terus bicara meskipun akhirnya hanya sebuah monolog yang bisu.

Hingga kita beranjak, meninggalkan cengkrama dari waktu-waktu yang sedari tadi ingin menghianati. Padahal ada bisikan-bisikan lupakanlah mereka yang menunggu, mari mengulur waktu, dari jalan yang lambat juga perhentian-perhentian semu.

Orang boleh saja memiliki kesan biasa, namun sayang, ini sungguh sempurna.