Hari, Senin kemarin 20 Desember 2007. Aku dan kawan-kawan sholat Ied bareng di Masjid Kampus UGM. Hari itu umat muslim sedunia memperingati hari raya Idhul Adha. Hari orang berkorban.
Suci, Bunga, aku dan Eka,...
Sholat Ied bareng ini seperti semacam rutinitas tiap tahun. Rutinitas dalam arti kumpul bareng, bagi yang ngga bisa mudik. Aku, Suci, Bunga, Eka, dan Imuth. mereka adalah teman-teman kos, sewaktu di asrama Putri Komojoyo. Mereka adalah teman-teman yanng mnyenangkan. Aku berangkat belakangan sekitar jam 06:15 wib.
Setiba di Masjid Kampus , aku melihat Jamaah sholat Ied banyak sekali. Shof berjejer rapi sampai ke taman luar Masjid. Kondisi lapangan masih basah, bekas embun dan sisa hujan semalam. Panitia masjid sudah tanggap, taman berumput itu dialasinya dengan koran, jadi tidak perlu repot lagi. Alhamdulillah,baru berjalan mendekati shof ada ibu-ibu yang memanggil, jadi ngga bingung. Aku seperti mendapat berkah kemudahan, pikirku.
Aku masih lihat-lihat, mencari teman-teman. Aku berharap bisa sholat berdekatan, tapi ngga ketemu, aku kirim pesan sholat terpisah dulu nanti ketemunya habis sholat. Ada beberapa jamaah yang mengabadikan moment tersebut dengan membawa handicam. Tidak ketinggalan abang penjual balon, ternyata creatif memanfaatkan situasi dengan menjual balon untuk anak-anak kecil. Balonnya warna warni.
Aku duduk dan memakai mukena,di samping kiri dan kananku ada ibu-ibu dan seorang nenek, mereka tersenyum ramah. Setelah itu kami sudah khusuk membaca Takbir, Tahmid, dan Tahlil. Dalam pikiran dan keheningan masing-masing.
Dari kiri ke kanan, Eka, aku Imuth, Bunga dan yang dibawah itu suci.
Dari pengeras suara, terdengar pemberitahuan bahwa sholat akan dimulai tepat pukul 06:45
Wib dan para jamaah diharap segera mempersiapkan diri.
Jam 06:45 wib tepat Sholat dimulai.
Selesai sholat, ada Khotbah sholat Ied. Khotbah ini termasuk dalam rangkaian Ibadah Sholat, mendengarkan dengan khusuk menjadi syarat untuk menyempurnakan Sholat. Inti khotbahnya, dewasa ini banyak sekali sadara kita hidup dalam garis kemiskinan, susah untuk mencari makan, tidak bisa sekolah, tidak punya pekerjaan,namun disi lain banyak dari saudara kita yang juga sangat kaya berlimpah harta dan memiliki banyak mobil mewah. Oleh karena itu pda kesempatan hari Idhul Adha ini hendaklah menjadi spirit kita untuk berkorban, berbagi dengan saudara kita yang kurang beruntung. Kita berbagi kenikmatan dan rezeki untuk menyucikan diri.