Banyak yang sudah kami lakukan, banyak yang sudah dia ajarkan kepadaku. Ketika aku masih serupa bocah yang terbungkus oleh tubuh orang dewasa. Aku tak ingin membuat kesalahan kedua kali dengan meninggalkannya. Betapapun dalamnya luka itu, namun dia menerimaku. Rasanya di dunia yang semakin menipis kepercayaannya ini, dialah yang selalu percaya dan mendukungku dengan kesabaran tanpa lelah.
Disaat banyak orang membawa kerumitan dengan memperhitungkan baik buruk dan hitam putih. Rasanya hanya dia yang tidak menuntutku apa-apa. Kenyataan mana lagi yang akan kuingkari? Begitu sederhana. Sesederhana jawaban yang aku terima, saat aku bertanya mengapa masih ingin bersama.
Apa yang dilihatnya dariku saat itu. Aku merasa pertemuannya denganku adalah sesuatu yang kebetulan, mungkin aku datang disaat yang tepat, itu saja. Saat ini aku ingin berusaha menghapus keraguan dan ketakutan, rasanya semua sudah cukup. Dimanakah aku belakangan ini?
Waktu tak pernah terulang kembali, menyesal tidak mengubah apa-apa. Jika hidup adalah sebuah amanah, jika ada yang masih bisa kulakukan, aku hanya ingin melihat dia bahagia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar