Angin menjatuhkan seekor burung
Di pangkuanku
Terbang kesana kemari
Membawa sayap yang hampir patah dan sengsara
Tak ada batang pohon yang hangat
Untuk hinggap
Hingga menjatuhkan diri
Dipangkuanku
Matanya sesekali berkedip lemah
Bulunya meranggas oleh kemarau yang ganas
Tak ada air
Kecuali air mata yang menetes
Dari mataku
Tak ada air kecuali air yang menetes
Dari keringatku
Burung malang itu hidup dari air mataku
Air mata dari tawa Bahagia
Juga kesedihan yg datang tiba-tiba