Ingin Ibu

Belakangan ini saya ingin sekali bertemu ibu, saya ingin sekali punya ibu. Yang selalu perhatian dan sayang tanpa saya memintanya. Yang mengerti apapun yang saya inginkan tanpa harus mengatakannya. Saya ingin ibu yang melahirkan saya hadir disini.

Saya ingin memanggilnya,…
Saya rindu sekali, sentuhannya yang menenangkan. Aromanya yang khas, masih jelas tertinggal dalam penciuman.

Saya masih ingat. Tiap saya pulang pada jam istirahat sekolah dan mendapati ibu tidak ada dirumah, saya selalu menangis. saya tidak melanjutkan sekolah pada jam berikutnya. Lalu teman-teman saya atau guru saya yang membawakan tas itu pulang. Sementara saya masih menangis sampai ibu datang. Kenangan itu sering mampir dalam ingatan saya akhir-akhir ini.

Ingatan kedua adalah sewaktu saya kepengin sekali makan sate. Ibu bela-belain membelikan untuk saya, padahal warungnya jauh. Penjualnya adalah teman ibu saya, mereka suka ngerumpi dan kadang sering lupa waktu. Hujan lebat sekali dan saya khawatir, pikiran buruk kemana-mana. Saya takut sekali, dalam penantian itu saya membuat janji banyak sekali, akan patuh, rajin belajar, rajin membantu dan sebagainya. Ini mungkin berlebihan, ini personal.

Saya kangen ibu yang memarahi saya. Mengomentari penampilan saya. Mengingatkan saya yang malas minum susu, karena saya tidak suka susu. Saya ingat dia selalu menunggui gelas susu saya hingga habis. Lalu mengingatkan saya untuk hal-hal baik lainnya.

Akhir-akhir ini keinginan itu rajin menghampiri saya. Saya ingin menghela nafas. Saya ingin ada jeda sejenak dari rutinitas, saya ingin tidak memikirkan apa-apa. Saya rindu nyaman darinya.

Ibu, saya ingin ibu disini. Ingin sekali ibu.
Ya Allah, mohon jaga ibu ya.

1 komentar:

Zulfadhli mengatakan...

Berkaca-kaca. Sendu nian. Terharu. Bergidik. Dan segala kata yang mewakili sebuah empati.