Berceritalah Pagi

Berceritalah pagi kepadaku, tentang nama dan warna, tentang waktu dan kenangan. Dia datang seperti tarikan nafas, begitu saja seperti rutinitas tanpa perintah dan permintaan.
Tentang jatuhnya daun pohon jambu di musim kemarau yang gugur.
Tentang Agustus yang menggigil di malam hari, meninggalkan perdebatan tak kunjung damai dari hutang-hutang kewajiban yang menuntut usai.
Tentang sorot mata ceria seorang gadis yang duduk di kursi roda dan mengajakku bercanda di suatu pagi, di sanalah aku bertemu Tuhan.
Tentang senyuman seorang nenek renta yang berhenti berjalan dan menawariku membeli sendok kayu sore itu, di sanalah aku bertemu kasih Tuhan
Hari-hari semakin cepat bagi mereka yang dewasa,
Sementara anak-anak ramadhan tak sabar menunggu lebaran
Lalu tentang impian-impian yang mengajaknya berlari terus dan terus.
Ini tidak perlu bukan? Semua yang sulit di cerna ini lahir dari perasaan.

2 komentar:

Zulfadhli mengatakan...

Weseh! Anyar e tampilang blog e. Ijo royo-royo. :)

Astutik Kashmi mengatakan...

selalu baru kok kan update! hahaha