perjalanan

Wahai angin malam yang menggoda sepanjang jalan, kamu telah menjadi teman yang sempurna. tak peduli berapa jarak yang aku tuju, waktu begitu cepat berlalu. Padahal aku ingin membeku. Padahal aku ingin terus bicara meskipun akhirnya hanya sebuah monolog yang bisu.

Hingga kita beranjak, meninggalkan cengkrama dari waktu-waktu yang sedari tadi ingin menghianati. Padahal ada bisikan-bisikan lupakanlah mereka yang menunggu, mari mengulur waktu, dari jalan yang lambat juga perhentian-perhentian semu.

Orang boleh saja memiliki kesan biasa, namun sayang, ini sungguh sempurna.

Tidak ada komentar: