Rendevouz



Buat M

Suatu waktu di musim panas bulan agustus, dia mencoba meringkas jarak berpuluh kilo itu dengan perjalanan penuh kerinduan. Berharap impian akan selesai terbalas oleh pertemuan yang damai. Perbincangan pun telah ia rangkai dan cukuplah lewat telepon. Mengabarkan kepada sang kekasih mimpi, untuk mengatur janji. Sang kekasih mimpi telah merestui karena tak sampai hati untuk membuat kecewa hati. Pertemuan yang singkat, itu telah menyejukkan jiwanya, seperti seteguk air putih yang turut serta menemani cengkrama.
Dia mulai merasa tak nyaman memandang kenyataan bahwa kekasih mimpinya tak berubah, tetap seperti dulu saat berpisah dua tahun silam. Kekasih mimpi tak sanggup membuat kebohongan untuk kebahagiaan palsu, dan ia tandai itu dengan mengatakan bahwa kekasih mimpi telah dikepung banyak kegiatan, sehingga hatimu terpanggil untuk lekas bergegas….pulang! Dalam hati kekasih mimpi, menangis karena telah melukai…dan tak rela memandang lakunya sendiri yang telah berlalu…maafkan aku, bisiknya…

Tidak ada komentar: