Omah Jawi, Kalabahu, dan Weekend

Karya latihan Pengabdi Bantuan hukum (Kalabahu) yang di selenggarakan LBH Yogyakarta memasuki sesi Out class. Setelah sebelumnya melalui sesi in class di kampus UGM seperti kuliah. Sesi Out class diformat sampai malam dengan menginap disebuah tempat. Tahun ini memilih Omah Jawi dikawasan kaliurang yogyakrta, kawasan puncak yang dingin. Kelasnya diadakan di aula yang mirip pendopo. Sebuah bangunan yang 80 persen materialnya menggunakan kayu jati, menegaskan kesan sebagai rumah adat jawa. Di tengah ruangan ada empat tiang penyangga dari kayu yang besar-besar. Pangkalnya dilapisi semen. Dengan sedikit ukiran, ruangan terbuka, dengan meja diberi alas batik gelap. Seluruh ruangan bernuansa coklat. Berada di ruangan ini seperti menghadiri acara pernikahan. Itulah kesan yang saya tangkap

Lokasi Omah jawi yang jauh dari pusat kota diperhitungkan akan membuat peserta bertahan,tidak meninggalkan tempat acara. Hingga peserta dapat mengikuti keseluruhan sesi yang ada.

Sesi awal dibuka dengan materi pengorganisasian oleh sukiratnasari. Materi-materi yang ada dalam Out class di isi dengan materi-materi untuk mengasah skill, seperti pengorganisasian, manajerial aksi, juga simulasi aksi. Menjadi pengabdi bantuan hukum tidak cukup hanya menguasai teori advokasi atau beracara namunjuga perlu belajar taktik dan strategi, yang semua itu banyak di pelajari di sini.

60 an orang peserta, antusias mengikuti acara ini. Meski suasananya dingin. dan mendukung orang untuk menarik selimut ditempat tidur.

Akhir-akhir ini cuaca susah ditebak, panas dan hujan datang silih berganti tak bisa di prediksi. Efek pemanasan global mulai kasat mata memperlihatkan dampaknya. Kawasan kaliurang yang merupakan kawasan puncak yogyakarta jadi bertambah dingin. Seperti hari ini hujan mengguyur sepanjang hari. Hawa dingin secara reflek memancing kita untuk ngemil, makan, aktifitas yang membuat kita hangat.

Ada bisikan dari peserta, “mbak kapan makan siangnya? lapar” peserta mulai gelisah
“Wah logika tanpa logistik jadi anarkis ya.“ jawab panitia
“Bukan mbak, Logika tanpa logistik jadi statis” balas peserta lagi

Hmmm, lucu juga mereka ini. Pakai istilah-istilah “ancaman”.

Kebetulan ini weekend. Hari yang paling panjang diantara hari-hari yang lain selama seminggu

Sesi malam ada hiburan menyanyi bersama. Panitia khusus mendatangkan pemain organ tunggal dan satu orang penyanyi perempuan tentu saja. Aku sendiri kurang suka acara hingar bingar, jadi aku pastikan diri untuk kabur, mungkin tinggal dikamar sambil internetan atau nonton film. Meskipun sudah berusaha untuk menikmati hiburan macam ini, namun ternyata sulit sekali. Suara keras disertai riuhnya suara tawa, orang-orang berjoget, lampu remang-remang ternyata membuatku pusing.

Bukannya aku tak suka musik ada beberapa yang aku suka. Menyanyi , hmm...mungkin menyanyi untuk diri sendiri.Aku juga punya penyanyi idola: Celine dion. Aku suka musiknya yang ringan, kadang nge-beat tapi tetap ringan.

But, This why I’m. Silent type.

2 komentar:

Etta Utami mengatakan...

Mohon ijin untuk posting link blog saya tentang Omah Jawi. Ada artikel dan beberapa foto...

http://ettautami.tumblr.com/post/15073594478/omah-jawi-how-did-it-go

Saya posting beberapa foto yang kami ambil dari Omah Jawi. Jadi jika teman-teman dari komunitas lain bermaksud mengadakan acara di sana, ada gambaran yang lebih jelas.

Terimakasih... :)

Astutik Kashmi mengatakan...

Trimakasih atas informasinya :-) Salam kenal ya mbak...