Bayangan Mama dan Anak Kecil itu!

Jadi cukuplah begini. Apakah aku lemah? Apakah kamu yang lemah? Aku terus bertanya-tanya. Berhentilah bertanya. Karena pertanyaanmu itu membuat pusing. Semua yang terjadi ingin memberitahumu, menggugah pikiranmu tentang orang-orang itu.

Ya...aku hanya mendengarkan, ijinkanlah aku menjadi diriku sendiri. Aku yang lemah, aku yang kuat suatu ketika, aku yang tidak suka naik kendaraan umum, aku yang mual dengan bau bus,aku yang mudah memaafkan,aku yang tidak suka warna hitam, aku yang tidak suka menyimpan dendam, semuanya tentang aku. Hari ini aku hanya ingin pulang ke rumah yang hangat, yang mengerti aku tanpa aku memintanya. Enak sekali membayangkan itu. Ada ibuku ada ibumu yang aku cintai, aku sayangi, yang aku cium pipinya.

Ma...aku pulang ya. Aku akan merindukanmu, semua orang sangat hangat dan bersahaja. Aku merindukan keluarga seperti ini, aku ingin tinggal bersamamu lebih lama, tak apa-apa jika rumah ini hampir ambruk, karena aku hanya butuh rumah hatimu. Kamu melakukan semuanya, seperti aku ini orang penting saja. Harusnya ngga usah begitu kan?

Ma...hari ini aku merindukanmu, kenapa ciuman dipipimu terasa hangat sampai sekarang. Suaramu yang lantang, kamu memakai baju bagus hari itu. Dia bilang, kamu memakainya karena mau bertemu denganku. Kamu membeli kasur baru, korden baru. Karena aku akan datang ke rumah hatimu. Aku terharu dan menangis sepanjang jalan pulang dalam bus itu, karena bersyukur. Rasanya ingin menghentikan bus dan kembali lagi.

Ma...aku dan dia telah berbeda, namun menyayangimu. Aku ingin bilang jika masak jangan kebanyakan vitsin. Aku ngga mau kamu sakit. Dia sedih jika kamu sakit. Karena aku tau dia sangat menyayangimu. Aku tahu dia memaksa dirinya untuk jahat dan kasar akhir-akhir ini. Biarlah dia begitu, aku tahu sesungguhnya jauh dihatinya dia orang yang lembut. Dan aku tak bisa memaksa diriku untuk kasar, aku tak bisa.

Saat itu, aku merasa ibuku telah kembali dalam dirimu. Hatiku penuh sekali sampai, hampir meledak. Sungguh tidak apa-apa, jika aku akan selalu mengenangmu seperti saat ini. Mengenangmu membuat hatiku hangat kembali, seperti luka ini sembuh. Seperti segala hal yang menyakitkan itu lenyap. Hmm...mungkin kamu lupa denganku. Tapi aku tidak akan lupa. Oya aku juga suka makan masakanmu...

Meskipun Cuma 2 hari aku memilikimu, aku merasa dekat sekali...aku merindukanmu Ma, sejelas aku merindukannya. Seandainya aku bisa bicara denganmu, seandainya aku mengerti bahasamu...aku ingin bilang, aku menyayangimu sebanyak waktu yang kupunya,...sebanyak hati yang kamu butuhkan.

Jangan benci padaku ya Ma...karena aku selalu menyayangimu dalam ingatanku.

Aku teringat gadis itu bicara lantang ingin menunjukkan fakta padaku. Aku kaget namun sekaligus tegar sementara. Hmm...gadis kecilku yang manis, makasih ya...kamu telah mendengar banyak hal. Kamu yang bosan namun tetap setia. Kamu yang bosan namun sayang padaku.

Ada bunyi jangkrik memecah kesunyian, suaranya yang nyaring telah ikhlas menemaniku. Beruntunglah yang masih mendengar suara jangkrik. Pasti itu jadi suara langka jika kita tinggal dikawasan padat penduduk.

Tiba-tiba, aku ingin makan kue. Akhir-akhir ini aku banyak makan kue. Apa ya, aku makan apa saja asal aku suka. Asal perutku terisi. Baiklah aku harus pergi ke toko kue kan? Beli yang banyak untuk jam tayang 24 jam.

Hai...ikan, hai jangkrik...hai kucing, apa kamu mau sesuatu? Tetaplah bersamaku. Aku juga akan beli sesuatu untukmu.

Kita harus berbagi makan pada apa saja kan? Berbagi sayang dan cinta. Cinta yang universal. Menyayangi mereka yang mengkhianati kita, menyayangi mereka yang menyakiti kita. Kemarilah, saat kamu lelah dalam pencarian, saat kamu ragu dan bertanya-tanya.

Dunia ini seperti panggung sandiwara. Ada yang baik dan ada yang buruk. Tau tidak? Baik dan buruk itu pikiran kita yang menentukan.

Ada anak durhaka dengan orang tua, namun merasa baik-baik saja. Ada bibi yang jatuh cinta dengan anak asuhnya. Ada perempuan yang tega menyakiti perempuan lain. Ada ibu yang meratapi kepergian anaknya. Ada ustazd tergila-gila dengan paha mulus. Ada gadis yang merindukan ibunya sepanjang malam. Ada lelaki kesepian yang terjebak pada pergaulan. Ada koruptor.Ada pemuda kecanduan rela mencuri sepeda. Dan ada istri yang rela menjadi TKI, namun saat pulang mendapati suaminya kawin lagi. Macam-macam ya...


Kemarin aku melihat ada anak kecil, yang kedinginan menahan lapar dan kantuk pukul 11 malam di perempatan. Dia duduk mencangkung lutut di bawah rambu lalu lintas. Aku mau turun, namun lampu berubah hijau. Aku memikirkannya sepanjang malam. Rasanya ingin kembali. Aku membayangkan suatu saat, jika aku memutuskan untuk sendiri selamanya. Aku akan tinggal dengan satu anak pungut, lalu merawatnya dan mendidiknya. Menyayanginya dengan bahagia.

Bayang-bayang anak itu...membuka mataku...membesarkan hatiku...

Tidak ada komentar: