Butuh Berjalan Lagi

Aku menemuimu di waktu pagi di ruangan lembab itu
Sedikit cahaya mendekati gelap, lalu pikiran menuntunku menemukan bayanganmu
yang layu, dengan lingkar mata menghitam dan selembar wajah tirus
Tak ada obsesi,
namun hatiku berdesir saat sepasang bola mata itu menyala
Hei...itu cahaya, apa hanya aku yang melihatnya
Lalu sesuatu terisi
Belajar hal-hal sederhana , melalui perasaan
Hal-hal semakin sulit dijelaskan matematika

Cahaya itu, menyimpan banyak teka-teki
Aku masih berdiri, seolah menunggunya bercerita
yang hari-hari berikutnya melalui matanya
aku lebih banyak menemukan goresan
Yang manis lalu pahit, yang samar lalu jelas
Yang pahit lalu manis, berulang-ulang membentuk dinamika
Melewati musim-musim, ketika ucapan bagai doa-doa yang mengabur di udara
Lalu kata-kata dalam goresan itu, menjadi abadi untuk sementara
Seperti coklat yang meleleh di mulut
atau es krim
semuanya manis, namun cepat habis
kita ingin, ingin lagi
namun tak seketika itu ada
kita butuh berjalan lagi, kita butuh menemukan lagi
bukankah akan selalu begitu, tak ada yang selalu ada
kita butuh berjalan lagi

1 komentar:

My Pedestrian mengatakan...

uwooooooooooo.........,,