Catatan untuk Dibaca

Suatu hari kamu merasa bersalah, karena telah mencuri waktu yang bukan milikmu. Kamu datang duduk manis, dengan secangkir teh hangat di tanganmu. Kamu menikmatinya tanpa tahu darimana teh itu berasal? Kamu pun tidak tahu bagaimana si pembuat teh itu bisa ada di ruangan yang sekarang sama denganmu.

Mungkin ada banyak cerita dan kamu pun mendengarnya. Tentang kebenaran, tentang kesalahan, tentang peringatan, namun kamu mengabaikannya. Kamu tetap ingin mencuri, atas nama kesenangan mungkin kebanggaan. Sampai suatu hari kamu merasa bodoh.

Harimu ringan, di sela-sela ingatan tentang seseorang. Orang yang seharusnya memiliki waktu yang kamu curi. Namun bagaimana kamu mengingat, jika kamu bahkan tak pernah bertemu dengannya?

Oh please, jangan mengeluh sekarang, saya bosan mengerti. Karena kamu seperti trend, kamu masuk dalam pusaran mereka, cerita-cerita di televisi itu. Hanya sayangnya tak segemerlap itu.

Kapan-kapan, minumlah teh bersamaku. Agar kamu tak mendengar cerita dari orang-orang.

*Catatan untuk si Mbak

Tidak ada komentar: